Opini Rakyat.id - Ketua Umum DPP FPPG menyatakan banyaknya isu miris yang memvonis semua pasien yang meninggal di RSUD dr Slamet Garut itu meninggal karena covid. Dia menilai tindakan isu tersebut menimbulkan keresahan pada masyarakat.RSUD Dr. SLAMET GARUT
Sebab sudah banyak terjadi, orang sakit biasa atau mengalami kecelakaan, didefinisikan meninggal karena Covid-19. Padahal sebenarnya, hasil tesnya belum keluar atau hasilnya juga negatif.
"Ini sudah terjadi di salah satu pasen yang meninggal di rumah sakit umum Garut. Orang tersebut diperkirakan covid, terus meninggal dan pemakaman jenazahnya dengan protokol covid-19, padahal hasil tes swab nya belum keluar". Ujarnya
Selanjutnya Asep mengaku bahwa isu itu sudah menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Bahkan, kejadian itu sudah pernah terjadi sekitar dua minggu yang lalu, di daerah jalan cimanuk kelurahan paminggair kecamatan Garut kota, kebteluan dekat rumah orang tua saya.
"Dimana pasein tersebut dengan inisial "A" meninggal di RSUD dr Slamet Garut dengan riwayat penyakit ginjal kronis". Akan tetapi rumah sakit umum Garut tidak memberikan catatan meninggal karena apa?. serta seharunsya memberikan statemen ke luar, bahwa pasein tersebut meninggal bukan karena covid. Ujarnya
Akan tetapi sampai saat ini pun hasilnya tidak ada hasilnya dan tidak di publikasikan kepada masyarakat yang tinggal disekitar pasein yang meninggal tersebut.
"Karena sempat terjadi keresahan di lingkungan kami, yang mana ada rencana di lockdown dan tes swab dilingkungan pasein tersebut serta ada pendaatan dari kelurahan untuk bantuan covid, karena terdampak lingkungan yang diduga ada yang terkena infeksi virus corona".ungkapnya
Asep meminta dengan tegas kepada pihak RSUD dr Slamet, jangan sekali kali melakukan tindakan yang dapat meresahkan masyarakat dengan melakulan pemakaman sesuai prtotokol covid, tanpa ada hasil test nya belum keluar, ini sudah jelas merugikan ketenangan dan ketertiban masyarakat. ungkap Asep
"Seharusnya RSUD dr Slamet memberikan ketenangan kepada masyarakat dengan memberikan informasi terlebih dahulu, bahwa pasein tersebut meninggal karena penyakit ini toh bukan karena covid, bukan langsung menjust melakukan pemakaman secara protokol covid 19". Ini kan jelas menimbulkan keresahan dan kecemasan di tengah tengah masyarakat didalam situasi darurat virus covid 19 di kabupaten Garut. "Ungkapnya