Opini Rakyat Indonesia: bpk ri
Tampilkan postingan dengan label bpk ri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bpk ri. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 Desember 2020

Surat Terbuka DPP FPPG Garut, Usut Tuntas Korupsi Sistematis BPNT Di Kabupaten Garut


Opini Rakyat. id - Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli pangan di e-Warong bekerjasama dengan Bank HIMBARA.

Bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran serta memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM secara tepat sasaran dan tepat waktu, akan tetapi penyelenggaraan pelaksanaan program BPNT di Kabupaten Garut Sangat Kacau untuk itu DPP FPPG Garut melayangkan Surat Terbuka,

Berikut isi surat DPP FPPG Garut :

Kepada YTH,

1. Presiden Republik Indonesia

2. Kepala Kepolisian Republik Indonesia

3. KPK RI

4.Kejagung RI

5. Kementrian Sosial RI

6. OJK RI

7. DPR RI

8. Gubernur Jawa Barat

9. Kapolda Jawa Barat

10. DPRD Provinsi Jawa barat

11. Bupati Garut

12. DPRD Garut

13. Kapolres Garut

14. Kejaksaan Negeri Garut

Di 

Tempat

Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Garut diduga jadi ajang bancakan, penyelewengan dan amburadul, dan yang paling bertanggung jawab dalam hal ini adalah Dinas Sosial dan Bank BNI, Bank Mandiri, TKSK, Agen, Supleir serta Desa yang harus segera di proses hukum dan diadili.

Kami juga menambahkan banyaknya pihak yang diduga bermain dalam proyek program BPNT maka pihaknya meminta Pihak Agen, Bank BNI dan Bank Mandiri, TKSK serta Oknum oknum yang terlibat dalam penyalah gunaanya harus segera diproses hukum.

“Maka dari itu kami meminta agar kasus BPNT ini di tindak sampai tuntas tanpa pandang bulu, karena ini menyangkut sosial kemasyarakatan dalam strata terendah” 

Secara keseluruhan Kami menilai kisruhnya Program BPNT sejak pertama digulirkan di Kabupaten Garut syarat dengan kepentingan-kepentingan dan pemanfaatan yang tidak mendasar dan menjadi ajang Bancakan korupsi yang sistematis.

Kami warga negara Indonesia yang tergabung didalam Forum Pemuda Peduli Garut (FPPG) meminta kepada seluruh pemangku kebijkan dan aparat penegak hukum untuk segera :

1. Mengusut tuntas penyelewengan anggaran   bpnt yang tidak diterima penuh oleh masyarakat sesuai dengan jumlah  nilai indeks bantuan 

2. Hak KPM direnggut karena digesek oleh oknum agen, TKSK dan desa.

3. Penunjukan agen bansos yang kental dengan nepotisme 

4. Tidak adanya pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemkab Garut dalam hal ini Tikor kabupaten dan kecamatan.

5. Mengusut tuntas korupsi sistematis yang dilakukan oleh oknum oknum Dinsos ,TKSK, agen, supleir, desa dan bank bni dan mandiri dan oknum APH

Maka yang terpenting dari semua itu adalah pentingnya satunya ucap dan laku.

Kitab Suci mengatakan "mengapa engkau tidak melaksanakan apa yang engkau katakan'. "Kemarahan besar dari Allah jika engkau hanya pandai memperkatakan perbuatan tapi tidak pintar memperbuatkan perkataan itu".

Kami semua berdoa ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa melimpahkan kekuatan lahir dan batin bagi para pemangku kebijakan dan APH untuk mengembang amanat dengan penuh amanah, dan agar bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya dan malapetaka.

Maka, saatnya hati nurani berbicara, dan saatnya hati nurani membimbing dan memimpin kehidupan bangsa ini.

Wallahu al-Musta'an

Salam Takzim

Ketua Umum DPP FPPG

Asep Nurjaman

07-11-20

Selasa, 22 September 2020

Ke-12 Kalinya DPR RI Mendapatkan Opini WTP dari BPK RI

Badan Pemeriksa Keuangan BPK RI kembali memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Sekretariat Jendral DPR RI Tahun 2019.

Sekretaris Jendral DPR RI Indra Iskandar mengungkapkan penghormatan dan kebanggaan karena DPR RI ke-12 kalinya mendapatkan opini WTP.

Ia juga menegaskan bahwa ini merupakan suatu apresiasi yang perlu untuk dipertahankan di tahun-tahun berikutnya. Indra menuturkan, berkenan dengan predikat WTP ini pengelolaan keuangan di lingkungan DPR RI sudah memenuhi standar akuntabilitas yang ditetapkan Pemerintah. Sehingga ia berpesan pada seluruh jajarannya agar mempertahankan predikat ini. Itu artinya pengelolan keuangan dan penataan BMN (Barang Milik Negara), kita sudah memenuhi standar akuntabilitas yang ditetapkan Pemerintah, ini berkat kerja keras teman-teman di semua lini DPR dalam pengelolaan keuangan dan BMN.

Saya kira ini apresiasi yang luar biasa, tahun ini kita sudah 12 kali mendapatkan predikat WTP,"ujarnya.

Dalam kesempatan ini juga Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan semngat dan apresiasi kepada seluruh Kementerian dan Lembaga yang mendapatkan opini WTP. 

Selain itu juga Sri Mulyani berpesan agar seluruh Kementerian dan Lembaga mampu meningkatkan peran Aparat Pengwasan Intern Pemerintah (APIP) dalam rangka menjaga kualitas laporan keuangan.

Ia juga berpesan untuk mereka yang telah mendapatkan WTP untuk dapat dipertahankan lagi di tahun-tahun mendatang.